Saat ini, memiliki kendaraan seperti mobil sudah tidak terlalu sulit. Banyak cara bisa lakukan, salah satunya menggunakan kredit via leasing.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) leasing atau sewa guna usaha merupakan kegiatan pembiayaan barang modal untuk digunakan penyewa usaha (lesse) selama dalam waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
Artinya, leasing akan membiayai kredit kendaraan mobil kamu. Selanjutnya, dalam berjalannya waktu maka kamu harus membayar cicilan kredit beserta bunganya ke pihak leasing.
Adapun beberapa pihak yang terlibat dalam sebuah leasing, antara lain lessor (perusahaan leasing), lessee (nasabah/penyewa), supplier atau vendor (penyedia barang), dan perusahaan asuransi.
Kenapa perusahaan asuransi mobil terlibat dalam kredit via leasing? Biasanya perusahaan leasing tidak mau mengambil risiko kendaraan mobil rusak atau hilang. Sehingga peran asuransi mobil dibutuhkan di sini untuk menjadi pihak penanggung.
Untuk informasi terkait asuransi mobil, kamu bisa membacanya di Lifepal.
Kelebihan Kredit Via Leasing
Kredit via leasing menjadi salah satu cara yang sedang digandrungi pecinta kendaraan. Sebab proses pengajuannya yang mudah dan cepat.
Hal itu menjadi salah kemudahan yang ditawarkan oleh pihak leasing.
Jika biasanya pengajuan kredit melalui bank agak rumit saat pemberkasan, berbeda halnya dengan pengajuan kredit via leasing.
Perusahaan leasing akan membantu kamu untuk berhasil dalam mengajukan kredit,
Mereka akan membantu kamu dari segi dokumen hingga ke fasilitas jemput bola. Bahkan, kamu tidak perlu repot-repot pergi ke dealer. Sebab, perusahaan leasing akan melakukannya untuk kamu
Kelemahan Kredit Via Leasing
Setiap kelebihan pasti memiliki kekurangan. Begitu juga dengan pengajuan kredit via leasing. Meskipun kendaraan kredit dengan cara ini terbilang cepat dan mudah, tetapi ada beberapa hal yang tetap harus kamu pertimbangkan.
Salah satunya perihal biaya. Kamu akan diminta untuk mengeluarkan biaya lebih untuk mengurus biaya fidusia, asuransi, dan biaya provisi.
Ketika hal itu wajib kamu penuhi. Termasuk urusan dengan asuransi mobil. Beban biaya asuransi akan ditanggung oleh kamu sebagai penyewa.
Selain itu, salah satu kekurangan leasing adalah biaya uang muka yang lebih besar daripada bank.
Pasalnya, peraturan Bank Indonesia yang tercantum dalam Surat Edaran Ekstern Nomor 14/10/DPNP telah mengatur uang muka minimal 30 persen untuk pembelian kendaraan bermotor roda empat nonproduktif.
Namun, biasanya pihak leasing justru menetapkan DP yang lebih besar daripada itu sehingga kamu butuh uang yang lebih besar di awal.
Lalu apa yang dimaksud dengan biaya provisi?
Dua Komponen Biaya Kredit Via Leasing
1. Biaya Provisi
Provisi atau yang lebih dikenal dengan biaya administrasi ini adalah biaya yang sifatnya wajib dan akan kamu temukan di hampir semua pembelian dengan cara kredit.
Biaya ini juga bisa diartikan sebagai komisi yang kamu keluarkan atas jasa atau fasilitas yang kamu terima dari jasa perusahaan leasing.
Pada umumnya, biaya atau jumlah provisi akan berbeda-beda tergantung dengan jenis barang yang kamu kredit. Namun, biasanya biaya ini akan dipungut langsung di awal kredit.
2. Biaya Fidusia
Berbeda dengan provisi, biaya fidusia dikeluarkan sebagai tanda bukti kepercayaan. Hal ini lumrah terjadi saat kamu melakukan pembelian mobil secara kredit. Misalnya, saat mengajukan kredit mobil via leasing, maka kamu akan dikenakan biaya fidusia sebesar Rp50.000.
Biaya ini sangat penting, karena bisa berguna sebagai bentuk jaminan bila sewaktu-waktu kamu mengalami masalah seperti kredit macet dan kehilangan kendaraan saat kredit masih berlangsung.
Kamu bisa mencari tahu seputar kredit via leasing dan memilih asuransi mobil mana yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran kamu.
Jika kamu penasaran soal info kredit kendaraan dan asuransi mobil, kamu bisa mengunjungi laman Lifepal.
Lifepal adalah marketplace asuransi terbesar di Indonesia yang membahas serba-serbi asuransi mobil dengan manfaat yang sesuai dengan kebutuhan kamu.